Minggu ke-4 bulan Agustus telah terlewati yang menandakan bahwa kegiatan proyek kelas fase D telah dijalankan untuk pertama kalinya. Dalam kegiatan proyek ini seluruh pengajar kelas 7 berupaya menerapkan profil pelajar Pancasila dalam setiap pembelajaran proyek. Siswa kelas 7 pun juga diajak untuk belajar melatih kemampuan sosial emosionalnya selain melatih kemampuan kognitif dan keterampilannya.
Proyek dengan gaya hidup berkelanjutan pada minggu pertama penerapan proyek ini mengenalkan kepada siswa tentang jenis dan berbagai macam cara pengolahan sampah berdasarkan jenisnya. Selain itu, siswa juga selalu berdiskusi dengan kelompoknya untuk menyelesaikan tugas-tugas setiap harinya. Mulai dari tugas pembuaatan maid mapping, observasi jumlah sampah yang ada di sekolah hingga pembuatan kompos.
Sebelum siswa praktik membuat kompos. Setiap perwakilan kelompok ditugaskan untuk ke bank sampah yang ada di Slatri guna menerima penjelasan tetang pembuatan kompos. Setelah itu setiap perwakilan kelompok wajib menjelaskan tentang apa yang didapatkan di bank sampah Slatri kepada teman sekelompoknya. Kemudian pada hari Jumat dimulaialah untuk pembuatan kompos. Pembuatan kompos di lakukan di luar kelas. Dimulai dari pencarian sampah daun di area sekitar sekolah lalu dipotong-potong menjadi bagian kecil. Setelah itu, dibuat dua perlakukan yang berbeda pada sampah daun kering tersebut. Pada karung 1 berisi sampah, larutan gula dan EM4 sedangkan pada karung 2 berisi sampah daun kering, sayur-sayuran busuk, kulit buah busuk dan EM4.
Hasil dari perbedaan perlakuan tersebut masih dalam tahap observasi oleh siswa-siswi kelas 7. Pembelajaran proyek ini harus dirancang semenarik mungkin supaya siswa merasa senang, gembira dan tentunya mendapatkan manfaat dalam pembelajaran hingga akhirnya terciptalah merdeka belajar.